Bersekutu dengan Syetan....

(Kisah nyata)

Judul diatas merupakan satu kalimat yang menakutkan. Dipandang dari segi agama apapun Bersekutu dengan Syetan adalah musrik dan tercela bahkan termasuk perbuatan dosa besar yang dikutuk oleh Tuhan.

Namun dalam kehidupan keseharian kita, masyarakat sudah terbiasa bahkan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan dan ambisinya. Berbagai cara persekutuan dilakukan, seperti pergi ke "Orang Pintar/Dukun", percaya kepada suatu yang gaib atau melakukan "Cultus Individu" yakni meyakini seseorang dapat melakukan perbuatan yang bisa membawa pengaruh ke suatu kehidupan bagi dirinya ataupun keluarga. Biasanya "Cultus Individu" dilakukan kepada orang yang dianggap sudah menguasai ilmu satu kitab tertentu. Peng-Cultus-an ini dilakukan secara berlebihan sehingga orang itu mengikuti segala perilaku orang yang di Cultus-kan tersebut.


Sepatutnya dijaman yang sudah modern dan era techology ini, hal-hal itu tidak perlu dilakukan.

Mungkin bagi orang-orang yang mempunyai kapasitas keterbatasan dalam hal meng-aplikasi dan meng-eksploitasi kemampuan dirinya tetapi berambisi untuk kaya raya dan dihormati biasanya mengambil jalan pintas dengan perbuatan bersekutu dengan syetan atau peng-cultus-an.

Barangkali perlu aku sampaikan disni, ada satu kisah nyata; Aku mengenal satu keluarga, Sang Ibu pernah bekerja di salah satu Bank Nasional yang sudah terliquidasi oleh pemerintah dan sang Ayah (..katanya) berwiraswasta, karena keinginan hidup berkecukupan dan ambisi untuk dihormati, bertahun lamanya mereka melakukan pesugihan kepada "Orang Pintar" dan kepada orang yang mereka sebut "Syekh", alhasil pesugihan sang Ibu berhasil. Mereka dapat dikategorikan hidup berkecukupan selama bertahun-tahun dan berkesan cukup dihormati keluarga. Sang Ayah pun tidak perlu repot-repot banting tulang menghidupi keluarga. Materi cukup dan anak-anaknya bersekolah di sekolah-sekolah ternama di Jakarta.

Karena segala kebutuhannya terpenuhi, tindakan mereka dan anak-anaknya pun menjadi semena-mena terhadap orang lain termasuk kepada keluarga. Tidak ada keluarga atau orang lain yang dapat mengkoreksi kesalahan mereka, pada akhirnya mereka tidak dapat membedakan mana tindakan yang salah dan mana tindakan yang benar. Apa-apa yang mereka lakukan hanyalah untuk menuju ke satu tujuan yaitu sebuah Pujian. Tak terpikir oleh mereka, demi sebuah Pujian, orang lain telah mereka sakiti bahkan ter-zholimi. Penyakit hati pun menggerogoti jiwa mereka, sebuah penyakit ke-Sombongan.

Semua kenikmatan itu berlangsung cukup lama, namun apa yang terjadi setelah mereka memasuki masa pensiun dan sang Ibu tidak pernah lagi berkunjung ke Sang "Orang Pintar", kehidupan mereka turun drastis dan selalu tertimpa masalah, dari mulai sakit yang datang secara mendadak sampai terjadinya kecelakan yang menimpa salah satu keluarga. Penghormatan dari keluarga yang dulu begitu hebat sekarang hampir sirna ditelan waktu. Tampak warna kulit hitam legam dan tua pada wajah sang Ibu dan sang Ayah pun terlihat loyo.

Sang "Orang Pintar" entah kemana sudah.. dan Sang "Syehk" pun masuk bui terjerat kasus Asusila. Mereka terpuruk.

Anak-anak hasil keturunannya terperangkap sebuah bola syetan yang mengunci dalam kehidupan yang sulit, pengharapan hanya ada pada WARISAN yang mungkin akan sedikit tersisa nantinya, seluruh keluarga besar pun prihatin. Sangat sulit bagi keluarga besar untuk mengatakan sebuah pujian "hebat" bagi anak-anaknya (maaf../ karena memang tidak ada yang dapat dibanggakan dari anak-anaknya/).

Dari apa yang aku lihat dan aku coba ambil hikmah, timbul dalam hati dan pikiran bahwa, Pertama, kita harus yakin akan kemampuan meng-aplikasi dan meng-eksploitasi diri kita, apabila ini dapat kita lakukan hal-hal mistik yang menakutkan tidak akan menyentuh hati. Menjadikan apa yang mengalir dalam darah kita menjadi bersih dari segala unsur-unsur yang mengotori jiwa dan baik bagi keturunan kita nanti.

Yang Utama kita harus Percaya akan Kebesaran Allah SWT.

Perbuatan yang datang dari hati yang kotor dapat terhindar sehingga Hubungan Antar Sesama Kita terjalin baik untuk dapat tetap saling Menghormati dan menjaga Perasaan satu dengan yang lain.

Dalam segala keterbatasan dalam bidang keagamaan, aku hanya berharap agar mereka dapat melakukan Tobatan yang sungguh-sungguh, mohon ampun yang sedalam-dalamnya kepada sang Pencipta "Allah SWT" dan menghilangkan jin-jin yang ada dalam tubuh mereka dengan Ruwat.


print this page Cetak Artikel ini

12 komentar:

Anonymous said...

Ga boleh gitu loh, biarin aje kalo udah tau, dosanya & sialnya tanggung sendiri.

ayu said...

setiap perbuatan baik ato buruk pasti ada balasannya.

Anonymous said...

Kerja yang baik trus ikutin aturan dan jangan ikut-ikutan perbuatan kaya gitu. Dosa

Anonymous said...

Itu namanya maen halus.. kalo maen kasar bacok-bacokan..

Anonymous said...

Bagaimanapun, semoga kita dijauhkan dari perbuatam bersekutu dengan syetan...

Kristina Dian Safitry said...

oh no...hi..hi..singkat aza deh. cuma mo ucapin makasih ats komen dan kunjungannya

Anang said...

walah... ga brani menyekutukan Tuhan.... dosanya besar banget

Anonymous said...

Moga-moga keluarga dalam cerita itu cepat diberi petunjuk ya mas.

Jumpa lagi mas herdin, aku dari blog sebelah di http://arlinidewi.multiply.com

Anonymous said...

Tetapi sebenarnya ada juga bentuk persekutuan dengan setan yang tidak selalu menggunakan jasa syekh atau dukun atau apapaun tetapi lebih kepada setan yang ada dalam otak manusia itu sendiri, hal ini secara awam disebut menipu, korup, manipulasi dan lain sebagainya. Sedihnya sebegitu banyaknya pemimpin kita yang sangat suka bersekutu dengan setan dan menghalalkan segala cara untuk sekedar 'berkecukupan' hhhhhh sedih deh !

Herdin O. T. said...

Reply:

@balidreamhome; itu menurut saya adalah masalah moral dan mungkin bro benar bukan bersekutu dgn setan tapi memang jiwanya sdh setan.

Utk contoh mungkin yg sekarang lgi ramai yaitu Anggota DPR dan Kejaksaan.. moral nya moral setan.... trenyuh jadinya

Tedy said...

:y

Herdin O. T. said...

Reply:
@Tedy; :v

  • :)
  • :(
  • ;)
  • :D
  • :L
  • :$
  • :p
  • :k
  • :o
  • :@
  • :v
  • :c
  • :O
  • :r
  • :y
  • :#
  • :x
  • :~
  • :f
  • :d
  • :z
  • :t
  • :s
  • :h
  • :B
  • :C
  • :w
  • :a

Post a Comment

Masukan Email untuk menerima Artikel terbaru: