Hari Ibu / Mother's Day

Hari ini tanggal 22 Desember 2008, tanpa aku sadari adalah hari yang sangat penting bagi Ibu di Indonesia karena diperingati sebagai Hari Ibu.

Sempat terlewat di pagi hari soal hari ibu ini. Padahal sebagai anak yang terlahir dari seorang Ibu tidak sepatutnya melupakan hari yang bersejarah dan penting ini.

Hari Ibu adalah hari perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarga, baik untuk suami, anak-anaknya, dan yang paling penting di lingkungan sosialnya.

Pada kebanyakan orang dan tradisi yang sudah berlangsung, biasanya perayaan Hari Ibu dilakukan dengan membebas tugaskan seorang Ibu dari tugas-tugas rutin kesehariannya yang secara umum dianggap sebagai kewajiban, seperti memasak, mengasuh anak, merawat rumah dan urusan-2 tetek bengek tentang rumah tangga.

Sebetulnya kalau di lihat dari latar belakang sejarahnya, Hari Ibu dimulai saat pejuang wanita mengadakan Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Jogyakarta. Peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah perjuangan perempuan Indonesia untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan.

Atas dasar itulah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember merupakan hari yang bersejarah sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara Nasional.

Beberapa negara juga memperingati hari Ibu dengan berbagai macam latar belakang sejarah masing-masing. Seperti Peringatan Mother's Day di negara Eropa dan Timur Tengah, mendapat pengaruh dari memuja Dewi Rhea, istri Dewi Kronus yang diperingati pada bulan Maret.

Sedangkan di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lainnya, peringatan Mother's Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei, berdasarkan pada bulan itu Aktivis Sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.

Kalau dibandingkan dengan negara-negara lain memang peringatan Hari Ibu di Indonesia masih lebih bermakna dikarenakan penghormatan yang begitu tinggi terhadap jasa-jasa Ibu kita yang telah bersusah payah melahirkan kita sampai kita dapat hidup mandiri membentuk suatu keluarga yang baik.

Ketangguhan seorang Ibu yang begitu sabar dan selalu mensyukuri apa-apa yang didapatkannya baik susah maupun senang patut mendapat penghargaan tertinggi dan sudah sepatutnya jikalau memang Syurga itu ada dibawah telapak kakinya.

Ketangguhan seorang Ibu, tidak mesti dia tidak pernah menangis, tidak mesti dia tidak merasa takut, tidak mesti dia harus kuat, tidak mesti dia tidak pernah salah, tapi ketangguhan seorang Ibu adalah dia dapat melewati segala macam cobaan dengan mendatangkan kebaikan dan membangun manfaat bukan dengan kebencian.

Pada masa sekarang sangat disayangkan memang jika masih ada anak-anak dari seorang Ibu yang sudah berkeluarga tetapi masih membebankan segala urusan rumah tangganya kepada sang Ibu. Sudah sepatutnyalah kita sebagai anak mulai memberi kebahagiaan kepada Ibu kita baik secara materi maupun secara non-materi.

"Selamat Hari Ibu".

Sumber Gambar : Sungguh, Aku Malu

Cetak Artikel ini